Iwan Tompo, Maestro Lagu Makassar

Gambar Produk 1
Rp 138.000
Ukuran: 13 x 20 cm
Kertas Isi: BookPaper bw
Jumlah: 244 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
Buku ini berisi perjalanan panjang Iwan Tompo dalam berkesenian, utamanya dalam mengangkat budaya daerah melalui lagu-lagu. Selain sebagai penyanyi, Iwan Tompo juga menciptakan banyak lagu-lagu yang hingga kini masih dinyanyikan. Buku sangat tepat untuk menelisik perjalanan kreativitas Iwan Tompo dalam berkesenian.

***

Iwan Tompo Daeng Liwang lahir 6 September 1952, anak dari pasangan Abdullah Dg. Tompo dan Saripa Dg. Lima. Ia merupakan anak ketiga dari lima orang bersaudara, tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki.

Semasa hidupnya Iwan Tompo lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang tidak berkecukupan. Karena itu, untuk bertahan hidup orang tua Iwan Tompo bekerja sebagai Jasa Kopra (Jasa Pembelian Hasil Bumi).

Walaupun harus hidup mereka serba pas-pasan, namun orang tuanya tidak pernah memaksakan kepada anak-anaknya untuk bekerja. Mereka tetap menghabiskan waktunya untuk bermain seperti halnya anak-anak pada umumnya.

Di masa kecil Iwan Tompo beberapa kali berganti nama, akibat sering sakit-sakitan.

Ia mengaku bakat dan potensi bermusiknya mulai ditunjukkan ketika duduk dibangku SMP, ia lebih banyak bernyanyi dan mendengarkan musik.

Iwan Tompo mengaku bakat dan kemampuan bermusiknya mulai ditunjukkan ketika duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, saat menginjak masa remaja sekitar usia 14 tahun.

Ia juga merupakan seorang gitaris di grup band Biston, yang beranggotakan Edi Coman sebagai pemain bass, Edi sebagai pemain Keyboard, Maman pemain drum, dan Udin sebagai Vokalis. Lagu yang sering mereka bawakan beraliran rock seperti Deep Purple dan The Beatles.

Dalam perjalanan karirnya, Iwan Tompo yang kental dengan khas cengkok Makassar dianggap cocok menyanyikan lagu-lagu daerah oleh teman-temannya ketika itu. Bahkan apa yang ditekuninya mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Penerimaan masyarakat inilah yang kemudian memberikan kemudahan kepada Iwan Tompo sebagai penyanyi yang bersuara merdu untuk terus berkarir, khususnya dalam membawakan lagu-lagu daerah.

Awalnya Iwan Tompo bergabung di Irama Baru Record pada tahun 1975 yang merupakan studio rekaman cukup besar di masa ini, bahkan masih aktif hingga saat ini.

Saat itu, di Irama Baru Record, posisi Iwan Tompo sebagai penyanyi yang belum mempunyai album sendiri. Lagu yang dinyanyikannya dimasukkan dalam album kompilasi lagu-lagu Bugis pada tahun 1976.

Ketika itu, Iwan Tompo membawakan 4 buah lagu dari 12 buah lagu pada album Ana Malie yaitu: Salmarani, Cora Keteng, pada Idi Pada Elo' dan Wae Mata Bawang.

Akan tetapi Iwan Tompo kemudian pindah ke Libel Record yang beralamat di jalan Kalimantan no.46 A Kecamatan Ujung Tanah, Ujungpandang pada tahun 1980. Libel Record ketika itu memproduksi sebuah lagu ke dalam bentuk kaset tape, CD dan VCD yang diolah menjadi sebuah album layak jual.

Pihak Libel Record kemudian mengontrak Iwan Tompo selama kurang lebih 20 tahun. Selama kurun waktu tersebut Iwan Tompo menyanyikan beberapa buah lagu.

Namun selama rentang waktu itu pihak Libel Record juga mengalami permasalahan, sehingga nasib Libel Record mengalami hal yang sama seperti Irama Baru Record.

Dalam kondisi Libel Record mengalami permasalah diinternal, saat itu pula Irama Baru Record kembali meraih kejayaannya. Irama Baru Record mampu muncul dengan ide-ide baru, antara lain membuat konsep lagu jenaka, namun tetap menggunakan bahasa Bugis-Makassar. Lagu Garring Apami Inona, misalnya menjadi salah satu lagu yang sangat laku ketika itu.

Dalam belantika musik di Sulawesi Selatan, kehadiran Iwan Tompo sebagai putra daerah Makassar merupakan pencerahan musik bergenre daerah khas Makassar. Kehadirannya mampu menjawab tantangan perkembangan aliran musik modern, sehingga lagu-lagu daerah Sulawesi Selatan dapat bertahan dan diangkat hingga tingkat nasional.

Akan tetapi perjalan karir Iwan Tompo harus berakhir akibat menderita penyakit diabetes dan komplikasi penyakit lainnya. Almarhum pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah duka, Kamis sekitar pukul 07:30 WITA, 23 Mei 2013 di usia 60 tahun. Hingga akhir hidupnya, Iwan Tompo diketahui telah menciptakan 500 lebih lagu berbahasa Makassar dan Bugis.

Selamat membaca!!!

ORDER VIA CHAT

Produk : Iwan Tompo, Maestro Lagu Makassar

Harga :

https://www.pustakasawerigading.com/2022/10/iwan-tompo-maestro-lagu-makassar.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi