Kado Cinta
Stok Habis
Rp 74.750
Ukuran: 13 x 19 cm
Kertas Isi: BookPaper bw
Jumlah: 100 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
Kertas Isi: BookPaper bw
Jumlah: 100 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
REKAM jejak proses berkarya memang hanya sebagian kecil dari perjalanan hidup seorang penyair. Apa yang telah ditorehkannya, bukan hanya sebuah dunia yang tercipta dari belantara pengetahuan dan perenungannya. Tapi juga sebuah perjalanan batin yang tentu saja setiap orang pernah mengalaminya. Di tangan penyair, dunia ini akan terus berproses dan membentuk dunia-dunia baru.
Dalam proses ini, penyair lahir dan terus bertumbuh dalam kosmos penciptaan dan pengelaborasian berbagai dimensi kemanuasiaan. Hal ini tentunya akan melahirkan berbagai nilai yang dibawa dan dilahirkan oleh masing-masing penyair.
Dari sekian banyak penyair, nama Idwar Anwar --yang riwayat kepenyairannya baru di mulai secara serius di tahun 1995--, boleh dikata masih terbilang baru. Dibanding dengan pergulatannya dalam persajakan, Idwar, selama ini memang lebih banyak bergelut dalam penulisan cerpen dan membuat buku-buku sejarah dan kebudayaan di Sulawesi Selatan.
Kendati demikian, Idwar Anwar masih tetap menulis sajak, meski sajak-sajaknya hampir tak pernah lagi dipublikasikan di berbagai media, sejak tahun 2005. Dari puluhan buku yang ditulisnya, hingga 2010, hanya ada satu kumpulan sajak yang dihasilkannya, yakni ZIKIR.
Buku Antologi Sajak “Kado Cinta” ini adalah buku kumpulan sajaknya yang kedua. Tentunya, proses kreativitas dan kualitas kepenyairan seseorang bukan hanya ditandai dengan banyaknya buku sajak yang telah diterbitkan, namun begitu banyak unsur lain yang
mendukungnya.
Karenanya, nama dan karya-karya Idwar Anwar, tidak laik dilupakan dalam pemetaan karya sastra yang lahir di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Kami dari penerbit Pustaka Sawerigading, berharap karya-karya dalam buku ini mampu memberi sesuatu yang bermakna, khususnya dalam penelusuran rekam jejak proses berkarya Idwar Anwar, dalam berbagai bentangan waktu. Semoga bermanfaat.
Penerbit
Dalam proses ini, penyair lahir dan terus bertumbuh dalam kosmos penciptaan dan pengelaborasian berbagai dimensi kemanuasiaan. Hal ini tentunya akan melahirkan berbagai nilai yang dibawa dan dilahirkan oleh masing-masing penyair.
Dari sekian banyak penyair, nama Idwar Anwar --yang riwayat kepenyairannya baru di mulai secara serius di tahun 1995--, boleh dikata masih terbilang baru. Dibanding dengan pergulatannya dalam persajakan, Idwar, selama ini memang lebih banyak bergelut dalam penulisan cerpen dan membuat buku-buku sejarah dan kebudayaan di Sulawesi Selatan.
Kendati demikian, Idwar Anwar masih tetap menulis sajak, meski sajak-sajaknya hampir tak pernah lagi dipublikasikan di berbagai media, sejak tahun 2005. Dari puluhan buku yang ditulisnya, hingga 2010, hanya ada satu kumpulan sajak yang dihasilkannya, yakni ZIKIR.
Buku Antologi Sajak “Kado Cinta” ini adalah buku kumpulan sajaknya yang kedua. Tentunya, proses kreativitas dan kualitas kepenyairan seseorang bukan hanya ditandai dengan banyaknya buku sajak yang telah diterbitkan, namun begitu banyak unsur lain yang
mendukungnya.
Karenanya, nama dan karya-karya Idwar Anwar, tidak laik dilupakan dalam pemetaan karya sastra yang lahir di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Kami dari penerbit Pustaka Sawerigading, berharap karya-karya dalam buku ini mampu memberi sesuatu yang bermakna, khususnya dalam penelusuran rekam jejak proses berkarya Idwar Anwar, dalam berbagai bentangan waktu. Semoga bermanfaat.
Penerbit
Diskusi