Lebih Dekat dengan Wakil Rakyat Kota Palopo 2014-2019

Gambar Produk 1
Rp 195.500
Ukuran: 15 x 22 cm
Kertas Isi: ArtPaper Color
Jumlah: 178 hlm
Sampul: Karton
ISBN: 978-602-9248-33-3
Buku ini berisi profil dan pikiran-pikiran Anggota DPRD Kota Palopo 2014-2019, khususnya terkait pembangunan di Kota Palopo.

***

Di tengah banyaknya sorotan terhadap kinerja legislator mulai dari daerah hingga pusat, tentu tidaklah membuat kita harus berpikir negatif terhadap semua legislator yang ada, khususnya di Palopo. Setiap individu tentu memiliki sisi negatif dan positif. Tentu bukan untuk menjustifikasi bahwa setiap orang boleh saja berbuat salah, sebab sebagai manusia tidak ada yang sempurna. Akan tetapi kita harus berusaha berada pada posisi netral dalam memandang bahwa setiap orang tentu memiliki sisi baik, mempunyai keinginan dan pemikiran yang berguna bagi orang lain. Karenanya, kehadiran buku ini merupakan salah satu bagian penting dalam memotret sisi lain dari para legislator Kota Palopo periode 2014-2019.

Buku ini mencoba mengurai sebagian kecil pemikiran para legislator Kota Palopo periode 2014-2019 tentang berbagai hal, utamanya dalam melihat perkembangan pembangunan di Kota Palopo. Tentu saja buku ini tidak bisa merangkum bagitu banyak pemikiran mereka. Namun minimal buku ini diharapkan mampu mengungkap sisi lain dan menghadirkan percikan pemikiran para legislator Kota Palopo dalam melihat Kota Palopo saat ini dan di masa depan.

Sebagai sebuah buku profil, tentu saja buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Karenanya, kami sangat berharap berbagai masukan demi perbaikan buku ini di masa mendatang.

Selamat membaca! Semoga bermanfaat.

PENERBIT

***

LAMBANG KOTA PALOPO (Perda No. 10. Tahun 2003)

Makna Gambar
1. Bintang Lima, melambangkan Ketuhana Yang Maha Esa
2. Payung Berwarna Merah, adalah Pajung PeroE atau Pajung MaejaE sebagai salah satu atribut lambang kekuasaan politik Pajung Luwu atau Raja Luwu.
3. Bessi PakkaE atau Sulengka Kati, merupakan lambang kekuasaan politik Pajung Luwu atau Raja Luwu, yang melambangkan kesejajaran atau kesetaraan hak dari seluruh lapisan masyarakat Kota Palopo. Bessi PakkaE ini juga adalah inspirator Pajung/Raja dalam menjalankan pemerintahannya secara adil, jujur, benar dan teguh dalam pendirian (adele’, lempu’, tongeng dan getteng)
4. Masjid Jami’, simbol perubahan (transformasi), re-konsiliasi sosial dan sekaligus lembang inovasi atau pembaruan konstitusi dan organisasi pemerintahan kerajaan Luwu.
5. Sayap burung Langkang Kuajang yang terbentang, adalah simbol semangat dan kesiapan seluruh komponen masya-rakat dan pemerintah untuk membangun kota Palopo.
6. Padi dan kapas, adalah simbol kesejahteraan.
7. Roda adalah simbol pembagunan kota Palopo yang dinamis.
8. Tulisan huruf lontara wrE adalah simbol pusat pemerintahan kerajaan Luwu.
9. Buku atau kitab yang terbuka adalah simbol pendidikan.
10. Pita dengan tulisan Palopo adalah simbol pengikat, pe-mersatu dan kemanunggalan aspirasi (Masseddi Siri’)

Makna Sandi
1. Pajung maejae
2. 21 rumbai pada 1 (satu) payung menggambarkan tanggal dan bulan jadi tanah luwu (21 januari ).
3. Pernik diatas payung terdiri dari, bagian atas 1 (satu) buah, tengah 2 (dua) buah, bawah 6 (enam) buah, dan 8 (delapan) buah payung menggambarkan tahun kelahiran tanah Luwu (1268).

Bessi PakkaE
1. 3 (tiga) buah garis hitam pada bessi pakkaE melambangkan wilayah 3 (tiga) kerajaan ‘palili’ (ana’ TelluE): Baebunta, Bua, dan Ponrang.
2. 12 ( dua belas) ruas pada tiang/kayu bessi pakkaE adalah gambaran 12 (dua belas) anak suku tanah Luwu.

Sayap burung
1. Jumlah bulu pada sayap terdiri atas 21 (dua puluh satu) helai yang melambangkan tanggal jadi kota Palopo (tanggal 21).
2. 2 (dua) buah sayap, kiri dan kanan adalah gambaran tahun jadi kota Palopo ( tahun 2002).

ORDER VIA CHAT

Produk : Lebih Dekat dengan Wakil Rakyat Kota Palopo 2014-2019

Harga :

https://www.pustakasawerigading.com/2022/10/lebih-dekat-dengan-wakil-rakyat-kota.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi