Palopo dalam Spektrum Waktu
Stok Habis
Rp 97.750
Ukuran: 13 x 20 cm
Kertas Isi: HVS bw
Jumlah: 175 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
ISBN: 979-98372-8-6
Kertas Isi: HVS bw
Jumlah: 175 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
ISBN: 979-98372-8-6
Alhamdulillah, kami kembali bisa menghadirkan buku yang mengurai tentang salah satu bagian dari Luwu. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya sehingga buku ini dapat terbit sebagaimana yang diharapkan.
Buku sederhana dengan ide sederhana ini pada dasarnya merupakan efek dari sebuah kegelisahan eskistensial dari penyusunnya. Idwar Anwar yang dilahirkan di Palopo, senantiasa gelisah melihat berbagai perubahan yang terjadi di Palopo yang tanpa mampu ia tangkap kendati itu hanya serpihannya. Kegelisahan eksistensial ini memang sangat wajar terjadi pada seseorang yang lahir dan pernah hidup dalam sebuah space yang kemudian ia merasa tak mengenalnya lagi.
Penulis memang ingin memotret berbagai perubahan yang terjadi di Kota Palopo melalui kesaksian orang-orang yang pernah mengalami kehidupan di Palopo. Dalam buku ini penulis benar-benar jeli untuk memunculkan hal-hal kecil dan mungkin dianggap sepele oleh orang. Sesuatu yang mungkin hanya dianggap sebagai cerita kosong. Di sinilah kelebihan buku ini. Buku ini telah mampu mengungkap apa yang tak terungkap dalam buku-buku sejarah. Sebuah potret, bukan hanya dari dinamisasi gerak fisik sesuatu yang bernama Palopo, tetapi juga gerak spiritual, psikologis, sosiologis, politik, ekonomi dan kultural masyarakat Palopo pada masa lalu. Dan tentu saja berbagai harapan untuk Kota Palopo ke depan.
Dalam buku ini penulis berhasil memunculkan dan menggerakkan ingatan orang-orang yang menjadi narasumber agar mau ikut memberikan serpihan ingatannya untuk menjadi bagian utama dalam memperkaya buku ini.
Buku ini hanya sebuah sketsa atau mungkin mozaik tentang sebuah space yang bernama Palopo dan bagaimana perjalanan hidup individu yang hidup di dalamnya pada masa lalu.
Tentu saja buku ini terdapat kekurangan di sana sini. Karenanya, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Meski demikian, kami berharap buku ini bisa memberikan sesuatu yang lain bagi para pembaca. Semoga buku ini bermanfaat. Amin.
Buku sederhana dengan ide sederhana ini pada dasarnya merupakan efek dari sebuah kegelisahan eskistensial dari penyusunnya. Idwar Anwar yang dilahirkan di Palopo, senantiasa gelisah melihat berbagai perubahan yang terjadi di Palopo yang tanpa mampu ia tangkap kendati itu hanya serpihannya. Kegelisahan eksistensial ini memang sangat wajar terjadi pada seseorang yang lahir dan pernah hidup dalam sebuah space yang kemudian ia merasa tak mengenalnya lagi.
Penulis memang ingin memotret berbagai perubahan yang terjadi di Kota Palopo melalui kesaksian orang-orang yang pernah mengalami kehidupan di Palopo. Dalam buku ini penulis benar-benar jeli untuk memunculkan hal-hal kecil dan mungkin dianggap sepele oleh orang. Sesuatu yang mungkin hanya dianggap sebagai cerita kosong. Di sinilah kelebihan buku ini. Buku ini telah mampu mengungkap apa yang tak terungkap dalam buku-buku sejarah. Sebuah potret, bukan hanya dari dinamisasi gerak fisik sesuatu yang bernama Palopo, tetapi juga gerak spiritual, psikologis, sosiologis, politik, ekonomi dan kultural masyarakat Palopo pada masa lalu. Dan tentu saja berbagai harapan untuk Kota Palopo ke depan.
Dalam buku ini penulis berhasil memunculkan dan menggerakkan ingatan orang-orang yang menjadi narasumber agar mau ikut memberikan serpihan ingatannya untuk menjadi bagian utama dalam memperkaya buku ini.
Buku ini hanya sebuah sketsa atau mungkin mozaik tentang sebuah space yang bernama Palopo dan bagaimana perjalanan hidup individu yang hidup di dalamnya pada masa lalu.
Tentu saja buku ini terdapat kekurangan di sana sini. Karenanya, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Meski demikian, kami berharap buku ini bisa memberikan sesuatu yang lain bagi para pembaca. Semoga buku ini bermanfaat. Amin.
Diskusi