Wayan Koster Tulus Mengabdi untuk Rakyat (Biografi Gubernur Bali)

Stok Habis
Gambar Produk 1
Rp 184.000
Ukuran: 15 x 22 cm
Kertas Isi: HVS bw
Jumlah: 267 hlm
Sampul: ArtPaper 230 gr
ISBN: 978-602-9248-49-4
Buku ini merupakan buku bigrafi Wayan Koster yang kini menjabat sebagai Gubernur Bali. Sangat inspiratif, bernas dan menggugah kemanusiaan kita.

***

Pertemuan pertama penulis dengan Bapak Wayan Koster terjadi saat Komisi X melakukan kunjungan ke Makassar tanggal 7 Oktober 2016, tempatnya di Kantor Badan Pepustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Selatan yang kini berubah menjadi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Selatan. Kedatangan Komisi X DPR RI tersebut dalam rangka Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mitra Kerja Bidang Perpustakaan di Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus melakukan dengar pendapat, khususnya dengan penulis dan praktisi perbukuan yang ada di Sulawesi Selatan mengenai rencana revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Sungguh pertemuan yang berkesan bagi penulis. Sosok sederhana, mudah bergaul, terbuka dan tidak sombong, tentu akan memberikan kesan luar biasa, mengingat posisi beliau sebagai Anggota DPR RI selama 3 periode. Belum lagi dengan berbagai jabatan yang disandangnya, baik di DPR RI maupun di lembaga lain. Berbincang sejenak, aroma penuh empanti, tegas, visioner dan memiliki wawasan yang luas, sangat terasa dari kalimat yang mengalir dari mulut beliau.

1 Januari 2017, kami pun berbincang via WhatsApp, khususnya tentang kinerja beliau --selama duduk menjadi anggota DPR RI sejak 2004-- di bidang legislasi dan kebijakan serta aspirasi yang sudah diperjuangkan dan direalisasikan, khususnya di daerah pemilihannya, Bali.

Karena merasa begitu banyak yang telah beliau lakukan, saya pun mengusulkan kiranya apa yang telah dikerjakan sebaiknya dijadikan buku agar dapat dibaca berbagai kalangan. Gayung bersambut, beliau pun langsung menyetujui dan meminta saya untuk merealisasikannya, sekaligus meminta saya ke Jakarta untuk membicarakan lebih lanjut.

Tanggal 17 Januari penulis berangkat ke Jakarta untuk urusan Banteng Muda Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan, sekaligus menjenguk Adian Napitupulu, anggota DPR RI 2014-2019, kawan seperjuangan ketika mahasiswa yang sedang terbaring di rumah sakit. Ketika berada di Gedung DPR RI, penulis menghubungi Pak Koster dan langsung menuju ke ruangannya di lantai 6 sekitar pukul 14 siang.

Di ruangannya, selain berbincang, penulis juga mendapatkan dokumen tentang kinerja beliau selama menjadi anggota DPR RI. Perbincangan yang menarik dan bernas mengalir dalam ruangannya yang dipenuhi tumpukan dokumen yang tentunya harus dibaca dan dipelajarinya. Nuansa ruangan seorang akademisi juga masih nampak terlihat. Sepulang dari Jakarta, penulis mulai membaca dan mempelajari naskah yang diberikan. Beberapa literatur juga tidak ketinggalan disiapkan untuk memperkokoh bangunan tulisan yang nantinya akan tersusun menjadi sebuah buku. Setelah literatur dirasa cukup, penulis mulai menyusun kerangka berupa ‘bab’ untuk mempermudah alur penulisan.

22 Januari, penulis mengirimkan contoh sampul buku. Secara garis besar, sampul buku tersebut disetujui, hanya warna dasar yang harus diubah menjadi merah. Perubahan pun dilakukan segera dan beliau langsung setuju.

“Mengenai materi buku, kita perlu ngobrol khusus yang leluasa agar dapat nuansa keseluruhan.” Dan penulis pun langsung menyetujuinya. Pada 17 Maret 2017, beliau mengirmkan beberapa data yang penulis butuhkan, khususnya mengenai keluarga yang kemudian meramunya kembali. “Perjalanan hidup saya sungguh menyedihkan dan tragis.... Ini saya lagi menuju rumah dari kantor naik taksi. Air mata saya langsung keluar kalau mengingat, apalagi menceritakan hidup saya di masa lalu. Sudah dulu ya, saya jadi nangis di taksi,” ujarnya mengakhiri percakapan di WA.

Sungguh penulis terenyuh. Dibalik ketegarannya selama ini, sosok petarung hidup ini juga memiliki sisi yang lembut dan memiliki empati yang tinggi. Hal ini penulis buktikan, ketika pada tanggal 3 April 2017, beliau mengirim link tentang kisah siswa SMP di Parepare, Sulawesi Selatan, yang mencari sumbangan untuk operasi jantung ayahnya. Beliau pun meminta untuk menelusuri keberadaan anak yang dimaksud, karena ingin memberikan bantuan bagi operasi, sekaligus bantuan bagi si anak yang berhenti sekolah demi mencari uang untuk ayahnya.

Penulis pun segera meminta seorang teman yang juga Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kota Parepare untuk menelusuri kebenaran dari berita tersebut. Tidak berapa lama kawan itupun berhasil menemukan keluarga yang ada dalam pemberitaan yang dikirimkan Bapak Wayan Koster. Kehidupan keluarga Anisa memang sangat menyedihkan. Orangtuanya bekerja sebagai Tukang Batu, namun sudah tidak bisa lagi bekerja karena terkena penyakit jantung dan harus dioperasi. Ibunya kerja sebagai pencuci pakaian di rumah-rumah tetangga. Anisa memiliki 4 saudara yang masih kecil. Adapun tempat tinggal mereka berukuran 2 x 4 meter dengan dinding rumah terbuat dari baliho, bambu dan pagar tetangga, serta berada di atas selokan. Mengetahui kondisi itu, dengan segera Bapak Koster mengirimkan bantuannya untuk orangtua Anisa melalui rekening penulis dan segera penulis salurkan kepada keluarga Anisa. Sungguh sebuah kepedulian yang tanpa memandang suku, agama, dan ras. Nilai kemanusiaanya yang kadang sulit keluar dari dalam diri manusia dan terejawantahkan dalam sikap dan tingkah-laku.

Melihat figur dan membaca riwayat perjalanan hidup Bapak Wayan Koster membuat gairah penulis untuk segera mendokumentasikannya kian memuncak. Beliau sosok pemimpin yang mampu memimpin dengan hati. Sikapnya yang lembut, sederhana, mudah bergaul, terbuka, tidak sombong dan memiliki empati yang tinggi, menjadikan beliau figur pemimpin yang sangat didambakan masyarakat. Kepedulaiannya pada masyarakat, seperti yang selama ini diperlihatkannya, menjadi modal utama bagi masyarakat untuk menilai siapa sesungguhnya Wayan Koster.

Sebagai anggota DPR RI selama 3 periode, beliau senantiasa berusaha berjuang dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya masyarakat Bali yang menjadi daerah pemilihannya. Kehidupan masa lalu yang begitu sengsara membuat batinnya senantiasa tersentuh jika melihat penderitaan. Karenanya, ia selalu berusaha untuk memberikan bantuan semaksimal kemampuannya. Selama duduk di Senayan, berbagai program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di kawal dan diperjuangkannya hingga terealisasikan di masyarakat.

Tidak salah memang jika masyarakat Bali sangat memberikannya kepercayaan untuk tetap duduk di DPR RI selama hampir 15 tahun. Bahkan karena perannya yang sangat penting dalam pembuatan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, oleh guru-guru di Bali, beliau pun dijuluki Pejuang Kesejahteraan Guru.

Bahkan saat ini, masyarakat Bali banyak yang memberikannya dukungan untuk menjadi Gubernur Bali periode 2018-2023. Harapan besar masyarakat Bali tentu saja sangat berdasar. Apa yang selama ini dikerjakan oleh beliau sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bali.

KBS atau Koster Bali Satu kini kian menggema di Bali, seiring dengan makin basarnya harapan masyarakat Bali untuk mendapatkan pemimpin yang baik, seperti sosok Bapak Wayan Koster. Keinginan besar masyarakat Bali tentunya harus disikapi dengan bijak. Sebab tentu tidak semua masyarakat akan memberikannya dukungan. Kompetisi untuk mendapatkan kekuasaan pastinya akan terjadi. Tetapi itulah dinamika dalam berdemokrasi. Yang harus dilakukanadalah bagaimana agar kompetisi itu saling memanusiakan.

Buku ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Apa yang termuat dalam buku ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan hidup dan seperti apa kinerja Bapak Wayan Koster selama duduk di Senayan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan permohonan maaf yang setulus-tulusnya.

Dengan terbitnya buku ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih dari lubuk hati terdalam kepada Bapak Wayan Koster atas kepercayaan diberikan kepada penulis untuk menuliskan dan mendokumentasikan perjalanan hidup dan sepakterjangnya selama menjadi anggota DPR RI sejak 2004-sekarang.

Tidak lupa pula penulis menyampaikan terima kasih kepada Firmansyah yang banyak membantu penulisan buku ini hampir di semua bab-nya. Juga kepada Thamrin Mattulada yang memberikan banyak masukan bagi penyelesaian buku ini.

Penulis berharap, semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang membacanya. Semoga bermanfaat.

Makassar, Juli 2017

IDWAR ANWAR

ORDER VIA CHAT

Produk : Wayan Koster Tulus Mengabdi untuk Rakyat (Biografi Gubernur Bali)

Harga :

https://www.pustakasawerigading.com/2022/10/wayan-koster-tulus-mengabdi-untuk.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Diskusi